“Penampilan seseorang tidak
bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk mentukan dan menilai kemampuannya”
Mahasiswa
kedokteran Indonesia. Insan muda generasi bangsa, yang nanti nya akan menjadi
tiang – tiang pondasi bangsa di masa yang akan datang. Tiang – tiang yang akan
menjadi bagian dari sebuah sistem penting dalam kehidupan, yaitu sistem
kesehatan. Sebagai seorang mahasiswa kedokteran tidak hanya menjadi sebuah
wacana lagi untuk berusaha sekuat tenaga untuk belajar dan terus belajar.
Belajar dalam hal apa? Tidak hanya belajar dengan literatur yang sudah
tersistem dalam proses pendidikan, namun belajar mencari pengalaman untuk
menjadi bekal refleksi diri di masa yang akan datang ketika sudah terjun
langsung dalam masyarakat.
inspirasi
ditambah dengan sebuah pengalaman maka pasti akan terciptanya Konsep yang matang.
Dalam proses
pendidikan, semua mahasiswa kedokteran akan mempelajari seluruh tubuh manusia
secara holistik. Mulai dari fisiologis sampai dengan patologis-nya. Mereka akan
belajar tentang penyakit – enyakit yang ada, dari etiologi, symptom sampai
langkah curative nya. Semua hal itu dapat dipelajari dan dihafalkan. Namun ada
suatu hal yang kadang akan jarang kita dapatkan dalam proses pendidikan S.Ked.
Yaitu pengalaman.
Pengalaman
sangat penting dimiliki oleh seorang mahasiswa kedokteran sebelum mereka akan
terjun langsung ke masyarakat. Mengapa demikian. Suatu ketika saya pernah
melihat 2 orang dokter yang baru saja lulus UKDI dan berhasil mendapatkan gelar
dokternya berjalan bersama. Penampilan mereka sangat berbeda. Yang satu sangat
modis dengan setelan yang luar biasa elegan. Sedangkan yang satu nya berpenampilan
cukup sederhana namun rapi. Pada prakteknya, ternyata dokter yang berpenampilan
rapi lebih banyak mendapatkan pasien daripada dokter yang berpenampilan luar
biasa elegan. Mengapa demikian? Apakah pengaruh pakaian sangat berpengaruh?
Tentu tidak. Ternyata yang membedakan dari kedua nya adalah pengalaman
Dokter
yang berpenampilan elegan dan rapi ternyata semasa pendidikannya hanya menjadi
mahasiswa yang terlalu mengikuti sistem tanpa di iringi dengan usahanya mencari
pengalaman dalam hal yang berkaitan dengan pekerjaan nya kelak maupun yang
tidak berkaitan. Sedangkan dokter yang berpenampilan cukup sederhana semasa
menjadi mahasiswa aktif mencari pengalaman – pengalaman yang nantinya akan
berguna di masa yang akan datang. Pengalaman – pengalaman tersebut nanti nya
akan membuat kita menjad tau, dokter yang ideal itu adalah dokter yang seperti
apa? Apakah yang hanya mengobati penyakit ? atau yang dapat melihat keseluruhan
pasien secara holistik.
Berikut
ada beberapa kriteria untuk menjadi dokter yang ideal yang kemudian kita sering
menyebutnya 5 stars doctor.
1. Care Provider
1. Care Provider
Sebagai
seorang dokter , nantinya kita akan menghadapi pasien dengan berbagai macam
keluhan. Yang kadang – kadang keluhannya ini akan menyentuk berbagai aspek
kehidupan dari yang umum sampai benar – benar pribadi. Dari sini, kita tidak
boleh mengobati setengah – setengah. Melainkan harus menyeluruh. Jangan
obati penyakitnya, tapi penyebabnya.
2 2. Decisiion maker
Keputusan
yang tepat akan menjadi hal yang akan terus kita hadapi sebagai seorang dokter
nantinya. Ketika pasien datang dengan keluhan yang membutuhkan penangan segera
dan cepat, keputusan yang akan kita ambil nantinya akan sangat berpengaruh
dalam kelangsungan hidup pasien. Akan sangat berbahaya apabila keputusan
penanganan yang kita berikan salah.
3. Communicator
Menjadi
seorang dokter, mau tidak mau kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain
harus terasah. Hal ini nanti nya akan sangat berguna ketika kita sedang
melakukan anamnesi dalam rangka mencari penyebab dari penyakit pasien. Tak
jarang, kemampuan interaksi sosial yang baik diperlukan pada saat menangani
pasien dengan keluhan penyakit yang akan bersangkutan dengan kehidupan pribadi
pasien. Seperti Penyakit menular
seksual. Apabila teknik anamnesis kita kurang baik akan terjadi salah faham
bahkan akan membuat pasien depresi. Hal ini tidak hanya membahayakan pasien itu
sendiri. Melainkan juga orang – orang yang ada di sekitarnya.
Nantinya
kita juga akan memberikan edukasi kepada pasien dengan keluhan – keluhan yang
memburuhkan perhatian dalam waktu yang tidak singkat. Apa yang kita katakan
sebagai dokter nanti nya, tentu akan diikuti oleh pasien. Maka dari itu
penyampaian yang baik sangat diperlukan disini.
4. Community Leader
Kehormatan
profesi dokter saat ini masih sangat tinggi di mata masyarakat. Utamanya di
Indonesia. Hal ini akan menjadikan kita sebagai seorang dokter nanti nya akan
menjadi orang yang diandalkan tidak hanya dalam bidang kesehatan. Dengan posisi
yang strategis ini harusnya dapat membuat kita untuk berusaha membawa
masyarakat dalam sebuah komunitas menuju ke arah yang lebih baik.
5. Manajer
Dalam proses
penanganan pasien, kita tidak hanya dituntut untuk menyembuhkan, melainkan juga
mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan penanganan pasien. Disinilah di
butuhkan kemampuan manajerial yang baik dari seorang dokter.
Dari kelima
aspek 5 stars doctor tadi, akan sangat sulit untuk kita raih apabila kita tidak
pernah mengalami situasi dengan konsep yang sama namun dalam skala yang lebih
kecil. Yang dimaksudkan di sini adalah dengan sering terjun ke masyarakat
maupun tampil di hadapan komunitaas, kita akan mendapatkan kemampuan di atas
secara menyeluruh dan nyata. Hal ini akan sangat berguna nantinya saat gelar
dokter sudah ada di tangan. Tinggal anda mau memilih, mau menjadi dokter
seperti apa? Dokter yang hebat dengan teori namun minim pengalaman? Atau dokter
yang teori pas pas an namun pengalaman luar biasa? Atau bahkan kedua – dua nya?
Jangan pernah menggeluti dunia yang kita tidak kuasai sama sekali, kecuali jika memiliki niat dan kemauan teguh untuk berusaha meraihnya.
No comments:
Post a Comment