Monday, November 3, 2014

The Day...


“Masalah adalah selisih antara harapan dan kenyataan”

6 menit untuk 6 hari yang luar biasa. 8 Bulan telah berlalu dari sebuah hari yang sangat luar biasa. Medan, kota dengan budaya yang luar biasa menjadi saksinya. Ketika Fajar akan menampakkan dirinya, sebuah keputusan besar diambil oleh penulis. Sebuah keputusan yang berakar pada keyakinan dan kepercayaan kepada orang yang ada bersama penulis. 6 menit kalimat yang keluar dari mulut penulis saat itu dihadapan para presiden BEM FK se Indonesia berhasil meyakinkan para presBEM untuk memilih UMY (institusi penulis) menjadi tuan rumah dari sebuah acara besar ISMKI. LKMM Nasional ISMKI 2014

Masalah timbul untuk membuat kesatuan. Bukan sebuah cinderamata, bukan sebuah kabar gembira, bukan pula sebuah senyuman yang penulis bawa dari tanah Batak. Justru sebuah amanah besar yang penuh dengan masalah yang menghadang di depan. Entah apa yang ada di pikiran penulis saat itu, entah setan mana yang berhasil membuat penulis nekat mengambil keputusan itu. Namun, yang penulis tahu saat itu hanyalah, perubahan tak bisa dilakukan dengan hanya berpangku tangan, tak bisa di wujudkan hanya dengan duduk diam, tak bisa di realisasikan tanpa tindakan. Pada dasarnya semua orang maupun kesatuan didunia ini kuat. Kuat apabila mereka mengetahui kekuatan nya ada dimana. Penulis mencoba melakukan identifikasi mengenai kekuatan dari team dan keluarga penulis. Dan muncullah sebuah titik temu persimpangan garis pemikiran yang membuat penulis yakin dan percaya bahwa keputusan yang diambil di Medan saat itu adalag momentum yang tidak bisa dilewatkan.

Hari demi hari, minggu demi minggu bulan demi bulan telah penulis lalui bersama team dan keluarga penulis. Sejak pengambilan keputusan di tanah batak saat itu sampai hari ini penulis membuat tulisan ini, telah banyak yang penulis lalui bersama. Mulai dari kebahagiaan, keceriaan, semangat yang membara, anugerah yang luar biasa telah dilewati. Walaupun fakta berbicara penulis dan team lebih bersahabat dengan keluh kesah, kesedihan, kekecewaan sampai dengan air mata yang menetes  dari mata yang terus berusaha. Masalah yang dihadapi tidak hanya mencakup dalam lingkup internal melainkan eksternal

1 Minggu terakhir sebelum pelaksanaan LKMM Nasional ini begitu sangat melelahkan, stressor yang datang semakin tak kenal lelah untuk datang. Namun, melihat semangat team dan keluarga penulis yang tak kunjung padam, membuat harapan tak lagi semakin jauh dari kenyataan. Hari ini, tepat ketika penulis menulis tulisan ini, tonggak sejarah organisasi yang penulis cintai ini akan segera terukir dalam sebuah lembar sejarah perjuangan dengan pena bertinta harapan. Tak ada kata lain yang penulis bisa katakan selain “SEMANGAT” Perjuangan baru saja dimulai. Simpan keluh kesah, keluarkan segala kemampuan agar tak ada lagi selisih antara harapan dan kenyataan.

We are Team, We are Family, We are SEMAKU

“Perjuangan adalah bukan tentang apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi apa yang akan kamu nikmati nanti”

MINGGU INSPIRASI ISMKI WILAYAH III


ISMKI, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia. Salah satu organisasi yang saya cintai. Bukan karena apa yang ISMKI berikan kepada saya, melainkan apa yang sudah saya berikan kepada ISMKI.
Beberapa waktu yang lalu sebuah pengalaman saya dapatkan dari ISMKI. Sebuah pengalaman yang sangat luar biasa dan menginspirasi menurut saya (opini). Pengalaman itu adalah menjadi moderator dari acara untuk Pengurus Harian Wilayah 3 ISMKI (Jawa, DIY, Sebagian Kalimantan). Acara Tersebut adalah “2 jam Lebih dekat bersama sekjenter ISMKI”, Kang Poundra.
Kang Poundra adalah orang yang luar biasa menurut saya. Gagasan yang beliau berikan sangat visioner dan masuk di akal. Hal itu saya dengar sendiri ketika mengikuti proses pemilihan beliau sebagai Sekjenter ISMKI di Medan Februari lalu.
Berikut adalah notulensi yang telah dirangkum sesuai dengan pertanyaan2 yang diajukan.

NOTULENSI I MINGGU INSPIRASI ISMKI WILAYAH III
Dua Jam Lebih Dekat dengan Sekjenter ISMKI
bersama Kang Poundra Adhisatya P
Selasa, 22 Juli 2014

MODERATOR     : RIJAL MAULANA HAQIM
NOTULEN            : YUMEINA GAGARANI
PESERTA              : KABINET CAHAYA ISMKI WILAYAH III

  1. Pandangan Bang Poundra tentang fungsi mahasiswa dan peran ISMKI dalam menunjang fungsi tersebut,
Jawab :
Mahasiswa punya 2 peran penting, Peran Saat Ini dan Peran Masa Depan. Kita bertanggung jawab berproses sebaik mungkin di Pendidikan, utk menjadi dokter yang baik nantinya. Utk menjadi dokter yg baik, banyak aspek yg terlibat didalamnya, seperti Sistem Pendidikan Kedokteran yg hingga saat ini masih amburadul padahal AEC 2015 sudah di depan mata, Vision 2020 yg masih jauh mencapai target, MDGs tahun depan, serta AFTA. AFTA mendorong mahasiswa utk berwawasan global, dan punya akses ke wahana atau jurnal Internasional.

" Setiap Hal yang kita lakukan harus memliki landasan dan visi positif yang yg riil utk mahasiswa kedokteran di masa depan"

" Kita harus CERDAS MEMBACA (PEKA) dimana kita saat ini"

Berikut ini adalah  gambaran pergerakan mahasiswa di Luar negeri,
  • Chili , demonstrasi disana masih kental, tapi hal ini memang sesuai dengan kondisi masyarakatnya
  • Eropa, fx sosial mahasiswa sudah bergeser.
  • Gerakan sosial mahasiswa masih terkonsentrasi, contoh GA IFMSA bisa secara langsung senggol WHO dan Perusahaan Farmasi terbesar didunia.

  1. ISMKI milik siapa? Kalau milik semua mahasiswa kedokteran, kenapa hanya segelintir orang yang dapat merasakan kehadirannya, dan masih banyak mahasiswa yang belum tahu mengenai ISMKI?
Jawab :

"ISMKI punya seluruh mahasiswa kedokteran di Indonesia, kita sedang MENGUSAHAKAN nih, biar MANFAATNYA GEDHE. Maaf kalau belum maksimal, bantuin yuk.. "

FOR YOUR INFORMATION ~
ISMKI ==> berdiri dari diskusi warung kopi Affandi cs  ==> Mimpinya adl "Menjadi Wadah Aspirasi teman teman Mahasiswa Kedokteran” . MEMANG TIDAK SEMUA MAHASISWA KEDOKTERAN IKUT DALAM PROSES INI, tapi proses ini kepentingan utamanya adalah  untuk memperjuangkan mahasiswa kedokteran.

Seperti halnya PANCASILA, yang dilahirkan dari pidato Ir. Soekarno pada tgl 1 Juni 1945. Yang kemudian DISEMPURNAKAN oleh segelintir orang dan disahkan pada tgl 22 Juni 2014. Apakah Pancasila milik mereka? ENGGAK dong, tapi tetap jadi acuan kita semua kan hingga saat ini.

Aspek Keterlibatan dan Pengetahuan  => PR utk seluruh pengurus dan anggota ISMKI, walaupun belum tercapai, TAK AKAN LUNTURKAN CITA CITA SAKRALnya
" Bermanfaat dan menjadi Wadah bagi Seluruh Mahasiswa Kedokteran Indonesia"

" SUDAH SELAYAKNYA KITA SEBAGAI MAHASISWA ISMKI MEMBANTU MEMAKSIMALKAN KEBERMANFAATAN ISMKI"
by Rijal Maulana Haqim

  1. Kelemahan ISMKI secara general menurut Bang Poundra
Jawab :
BUKAN KELEMAHAN tapi lebih ke KENDALA, diantaranya

  1. Geografi ,
Indonesia terdiri dari beribu ribu pulau, wajar bila dibutuhkan waktu lama utk menyelesaikannya. Dibutuhkan keTELATENan, keSABARan, keKOKOHan dan IKHTIAR sebaik baiknya.
  1. Disparitas budaya,
kita tahu bahwa wilayah II dan IV merupakan wilayah yang berbeda. BEDA WARNA, WATAK begitu pula PENDEKATANNYA. Maka dari itu, dibutuhkan PEMIMPIN YG COCOK di semuanya perbedaan tersebut, yakni pemimpin yg moderat, yg bisa menyambungkan masa kini dengan masa depannya sesuai kadarnya.
  1. Komunikasi,
Berlaku untuk semua organisasi, harus selalu dijaga dan dikembang terus.

  1. Menurut kang Poundra, mengenai Kontinuitas kerja ISMKI dari generasi ke generasi.
Jawab :
Kontinuitas kerja saat ini memang belum tercover dengan baik atau terkesan terputus oleh karena tidak adanya komunikasi lanjutan dan system handover yang baik, ditambah dengan GBHO yang tidak dibuat lagi sejak 2007-2012.
Kang Poundra dan tim sedang menyusun system handover yang bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Serta akan bekerjasama dengan Bang Rais untuk membuat GBHO tahun 2015-2020. Semoga dapat terlaksana dengan baik.

  1. Apa yang akan dilakukan Kang Poundra pertama kali setelah dilantik menjadi Sekjen tahun depan?
Jawab  :
Literally, melatik PHN.
Secara substansi, ada beberapa hal yang akan dilakukan
a.      Menjalin silaturahim ke sebanyak mungkin pengurus / anggota ISMKI
b.      Menjadikan ISMKI lebih terbuka baik keluar maupun kedalam,
1.        Menjadi organisasi yang reliable, accessible, dan terbuka dalam menjadi kerjasama strategis dan bermanfaat dengan pihak pihak di luar ISMKI, termasuk CIMSA.
2.        Menjadikan ISMKI organisasi dengan citra yang ramah, fun dan inspiratif bagi seluruh mahasiswa kedokteran
c.       Ketahanan Finansial ISMKI
d.      Isu tahun depan mengenai pendidikan kedokteran yang berkaitan juga dengan AFTA, SJSN/BPJS, Vision 2020, NCD dan Rokok-Tembakau.

  1. ISMKI terbagi menjadi beberapa wilayah, dimana tiap wilayah tersebut focus terhadap pemasalahan masing masing wilayahnya, selain itu jadi tidak tahu mengenai kondisi di wilayah lainnya. Mengedepankan kepentingan wilayah, tapi silaturahmi terhambat secara nasional. Pandangan Kang Poundra mengenai hal ini
Jawab :
Kepentingan Wilayah bukan untuk dihapuskan, justru ini menjadi persaingan yang sehat. Itulah pentingnya pemimpin.

Kata Pak Habibie “ Pemimpin itu ibarat Air”. Kalau dia kotor, alirannya pun kotor, yang minum juga manut kotor. Diare deh. Kalau dia bersih, dan bercahaya, maka pendar cahayanya pun akan membuat sekitarnya berseri seri.

“ Pemimpin itu Panutan. Kalau kita mencontohkan yang baik, lambat laun semua orang disekitar kita juga akan mencontoh hal yang sama “

Yang paling penting adalah DIRI KITA SENDIRI.
Karena kita masih mahasiswa, lakukan yang sederhana dulu saja INTEGRITAS

“ Kepemimpinan haruslah terbuka dan berwibawa, rakyat juga harus jadi mata air yang bersih untuk menghidupi masyarakat disekitarnya. “

SARAN  => PHW lah yang jadi DUTA PERSATUAN ISMKI di masing masing wilayah, cerminkan hal itu pada diri kawan2 semuanya :3

  1. PROPOSAL HIDUP KANG POUNDRA ADHISATYA PRATAMA
1.      LULUS => INTERNSHIP => PTT => MSc Public Health of Eye Care di London School of Hygiene and Tropical Medicine => Spesialis Mata di Indonesia => PhD sambil ambil Konsultan Cataract and Lens => “Ingin Berantas Kebutaan di Jawa Barat sampai serendah rendahnya dan menjadi pengajar yang baik”
2.      LULUS => INTERNSHIP => PTT 3-4 TAHUN => HEALTH ECONOMICS DI LONDON SCHOOL OF ECONOMIC/ Syukur syukur di John Hopkins/ sujud syukur di Harvard. => Dosen, Peneliti dan Aktivis => Kementerian.
3.      Spesialis Bedah Orthopedi dan membangun Rumah Sakit Islam Terbesar di Indonesia.
Tambahan : Target Nikah Tahun Depan , ketika menjadi Sekjen.

  1. Kegalauan ketika mendaftar CaSekjenter
Jawab :
Sangat Ragu,
Memantapkan diri dengan Istikharah, Konsultasi dengan orang tua, sahabat dsb. Hingga tak ada alasan lagi untuk tidak maju. Modal Nekat, yang penting berangkat dulu.
MOTIVASI UTAMA
“Saya selalu beranggapan bahwa Nikmat yang diberikan oleh Allah kepada saya LUAR BIASA BANYAKNYA, sehingga saya jadi merasa harus MEMBERI LEBIH BANYAK”

“Engkau disebut pemimpin karena engkau menukarkan hakmu untuk merasa nyaman bagi kenyamanan orang banyak, engkau menomorakhirkan tidurmu bagi kedamaian tidur mereka, dan engkau menunda istirahatmu agar yang paling kecil dari saudaramu itu – termudahkan upayanya untuk membangun kehidupan yang layak”

“Agama saya mengajarkan bahwa perbaikan individu lebih utama disbanding perbaikan system, walaupun kita berorganisasi, yuk kita belajar untuk banyak berkaca dan memperbaiki diri sendiri sambil berkontribusi. Ali ra mengatakan Pimpinan itu cerminan dari rakyatnya.”

Sufyan Ats Tsaury dulu pernah ditanya, manakah yang lebih utama ; Beramal atau Belajar? Dia menjawab : Jangan sampai engkau belajar sampai lupa beramal dan jangan pula engkau terus beramal sampai lupa belajar.
Jadi mahasiswa harus seimbang. Belajar OKE, Beramal OKE. Zero tolerance utk kebodohan dan ketidakpedulian.

GALAU AMANAH
Senantiasa galau, apakah kita sudah melaksanakannya dengan sebaik baiknya?
Sudahkah menyertakan-Nya di setiap prosesnya?
Sudahkah menyiapkan penerus-penerus yang akan jauh lebih baik dari hari ini?
Dan sudahkah kita siap atas pertanggungjawaban di hadapanNya kelak?

=THE END=

Pondasi atau Eksistensi


Pondasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai makna dasar. Eksistensi berasal dari kata dasar eksis yang juga dalam Kamus Bahasa Besar Bahasa Indonesia mempunyai makna  hal berada; keberadaan
Kedua hal ini (pondasi dan eksistensi) sering membuat kita bingung mana yang kita dahulukan. Utamanya dalam penerapannya membangun sebuah organisasi ataupun perkumpulan. Kadang kita mementingkan ponndasi dengan alasan, pondasi ibarat sebuah akar yang akan menopang organisasi tersebut. Memang tidak salah. Pondasi ibarat kata adalah tiang tiang yang akan menopang sebuah rumah agar tidak roboh. Tanpa tiang – tiang tersebut sebuah rumah pasti akan roboh entah itu dalam waktu yang singat, atau secara perlahan – lahan tapi pasti. Perwujudan dari sebuah pondasi di organisasi adalah ketika kita membangun sebuah persamaan persepsi di antara semua elemen organisasi. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan pergerakan. Dengan demikian, walaupun berbeda secara teknis, masing – masing elemen organisasi tersebut akan bergerak dengan harmonis dan tidak akan terjadi sebuah masalah nantinya ketika terjadi perbedaan. Bahkan apabila pondasi yang telah di bangun di sebuah organisasi sudah kuat, bukan tidak mungkin lagi akan tidak ditemui adanya perbedaan.
Bagaimana bentuk nyata sebuah pondasi? Salah satu contoh perwujudan nyata dari membangun sebuah pondasi adalah dengan menyusun kelengkapan organisasi yang mendasar. Seperti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Garis Besar Haluan Organisasi dan juga Standart Operating Procedure dari masing – masing pergerakan. Dengan tersusunnya kelengkapan dasar tersebut diiringi dengan persamaan persepsi dalam menyikapi kelengkapan tersebut, pondasi yang nyata telah terbentuk. Pergerakan yang dilakukan akan harmonis dan selaras
Membentuk sebuah pondasi yang kuat juga dapat dilakukan dengan menciptakan rasa nyaman antar elemen organisasi. Utamanya antara pemimpin dan anggotanya. Perwujudan nyata yang dapat dilakukan untuk membentuk kenyamanan tersebut adalah dengan memasukkan agenda rutin sebuah project team building yang dapat dikemas dengan packaging yang menariki. Seperti outbond, bermain ke pantai ataupun menghabiskan waktu bersama tanpa membicarakan urusan pekerjaan atau organisasi sekalipun. Dengan terwujudnya rasa nyaman antar anggota dan pemimpin, pergerakan yang dilakukan akan selaras pula. Instruksi yang diberikan pemimpin akan dilaksanakan dengan baik. Masukan yang diberikan oleh anggota kepada pemimpin juga akan diterima dengan baik untuk dikaji.
Namun biasanya organisasi yang berpedoman seperti ini akan jarang di lihat bahkan jarang diperdulihkan. Atau yang lebih parah malah justru di remehkan. Karena orang – orang yang meremehkan tersebut tidak mengetahui dimana letak kekuatan dari organisasi yang berpondasi kuat itu. Kunci nya adalah sebuah eksistensi yang perlu di wujudkan.
Kekuatan juga membutuhkan pengakuan. Lalu, bagaimana dengan eksistensi? Bukan kah eksistensi lebih penting dari pondasi. Tak jarang pula yang berpendapat seperti demikian. Mereka beranggapan bahwa pengakuan dari pihak luar lebih penting. Mengapa? Karena dengan pengakuan yang luar dari eksternal, akan melambungkan nama sebuah organisasi dan secara otomatis akan menimbulkan “kesan” kuat dari organisasi tersebut. Dengan eksistensi yang tinggi juga dapat memberikan berbagai keuntungan. Layakya mempermudah dalam hl finansial. Tidak menjadi sebuah rahasia umum lagi apabila organisasi – organisasi besar tidak pernah kesulitan dalam mencari sponsor. Bahkan tidak jarang pula justru pihak sponsor yang mencari organisasi tersebut.
-To be continued-