Tuesday, April 8, 2014

BERGERAK UNTUK PERUBAHAN, INDONESIA YANG LEBIH BAIK


            Indonesia. Sebuah Negara dengan letak geografis yang sangat strategis. Strategis untuk dapat mengembangkan diri menjadi sebuah negara yang maju di berbagai bidang. Maritim, Agriculture, Budaya dan sebagai nya. Bagaimana tidak , Indonesia terletak tepat di garis khayal katulistiwa dan di antara negara – negara yang membuat indonesia menjadi salah satu tempat lalu lalang perdagangan dunia.
            Indonesia. Sebuah negara dengan komposisi yang heterogen. Berbeda satu dengan yang lainnya. Terdiri dari ratusan pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Hal ini membuat kita, bangsa Indonesia kaya akan suku, agama, budaya, bahkan bahasa. Suku Jawa yang terkenal dengan kelembutaannya. Suku bugis yang terkenal dengan kemampuan di laut nya, suku dayak yang terkenal adat kehidupannya di pulau kalimantan nya.
            Keadaan ini harusnya dapat menjadi kekuatan untuk Indonesia menjadi sebuah negara yang maju dan kuat secara internal dan eksis di eksternal (di dunia internasional). Idealnya Indonesia dapat membuat sebuah strategi yang mensinergiskan antara SDA dan SDM nya. SDA dan SDM merupakan sebuah pasangan yang tidak dapat dipisahkan. Ibaratkata sebuah mata uang yang akan selalu berpasangan untuk membuat uang itu menjadi berharga. SDA yang ada di Indonesia sudah tidak diragukan lagi begitu melimpah. Tanah Papua yang melimpah emas nya, Tanah Sumatera dengan produksin kelapa sawitnya yang melimpah pulau jawa dengan tanahnya yang subur, dan masih banyak tempat yang menunggu tuannya untuk dimanfaatkan hasilnya. Secara Logika, dari paparan yang penulis paparkan Indonesia idealnya merupakan negara yang kaya. Namun pertanyaannya sekarang adalah, “apakah kita selama ini sudah memaksimalkan itu semua?”
            Dari segi kesehatan, tanpa mengesampingkan bidang yang lainnya. karena penulis berada di bidang kesehatan, Indonesia idealnya memiliki keadaan Indonesia yang sehat dengan angka harapan hidup yang tinggi. Juga dengan pravelensi NCD (Non communicable disease) yang rendah. “Kenapa NCD?” NCD adalah gangguan kesehatan atau yang orang awan biasa katakan “penyakit” yang bukan disebabkan oleh infeksi dan tidak disebarkan diantara manusia. Namun, bisa menyebabkan kematian mendadak. Contohnya seperti Diabetes Militus, Asma, Stroke dll. NCD ini bisa dicgah dengan pola hidup yang sehat seperti menghindari faktor resiko NCD dan langkah preventif yang dilakukan. Jika pravelensi NCD rendah itulah yang termasuk jadi salah satu indikator Indonesia sehat dengan faham hidup yang sehat. Namun kenyataannya nilai pravelensi NCD di Indonesia masihlah tinggi. WHO melaporkan bahwa NCDs diperkirakan sebagai penyebab dari 64% kematian di Indonesia pada tahun 2009. Penyakit jantung adalah penyebab utama (30%), diikuti oleh kanker (13%), penyakit pernapasan (7%), diabetes (3%), dan NCDs lainnya (10%). Ini menunjukkan paradigma yang ada di masyarakat selama ini masihlah kurang baik dengan pola hidup yang tidak sehat.
            Dari paparan yang sudah penulis sampaikan di atas mengenai Indonesia sehat, kali ini penulis akan lebih mengerucut tentang masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Ketika kita sudah berbicara mengenai salah satu masalah fundamental yang ada di Indonesia yaitu NCD, solusi yang fundamental juga harus kita pikirkan. Layaknya memberikan penatalaksanaan terhadap sebuah diagnosis penyakit, kita tidak bisa memberikan penangananyang bersifat symptomatis. Melainkan harus causatif. Dalam konteks perbaikan, yang bisa pemimpin negeri ini lakukan untuk menuju Indonesia yang lebih baik adalah dengan membuat rencana jangka panjang untuk menurunkan angka NCD di Indonesia.
            Kita cari tau terlebih dahulu apa saja penyebab NCD, bagaimana etiologi nya dan apa saja faktor resiko juga faktor predisposisi yang ada. NCD kebanyakan disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat. Kita ambil contoh yang paling bisa kita beri intervensi adalah masalah olahraga. Saat ini tingkat kepedulian masyarakat terhadap olahraga masihlah sangat rendah. Hal ini sebenarnya bisa pemerintah intervensi dengan memberikan sarana yang memadahi untuk melakukan olahraga. Dengan membangun sebuah spot yang memang khusus untuk tempat berolahraga di iringi dengan sosialisasi dan penyuluhan yang baik. Waktu akan menjawab hasilnya. Lalu contoh lagi tentang pemahaman masyarakat mengenai sanitasi yang baik. Salah satu faktor tinggginya NCD adalah higienitas seseorang terhadap diri nya sendiri maupun  orang lain. Kadang masyarakat di pedesaan masih minim pengetahuan dan fasilitas Mandi Cuci Kakus. Bahkan ada yang melakukan itu semua masih di sungai sungai yang ada. Idealnya yang bisa pemimpin negeri ini laukan adalah dengan memberikan intervensi sarana untuk MCK yang baik diiringi dengan penyuluhan dan enjelasan pula tentang MCK yang baik.
            Di sini penulis merupakan seorang aktivis di sebuah organisasi kemahasiswaan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Pogram Study Pendidikan Dokter. Yang bernama HMPD Semaku. Penulis bersama – sama dengan team nya memiliki sebuah pemikiran dan gagasan yang berusaha penulis realisasikan. Yaitu HMPD Semaku memiliki sebuah desa binaan. Tepatnya di Desa Surobayan, Argodadi. Pada desa tersebut kami mencoba memberikan intervensi pada sanitasi nya. Kami mendirikan 4 titik MCK di desa tersebut. Pendirian MCK ini tak semata – mata hanya penulis berikan. Melainkan ada alur perumusannya yaitu dengan diskusi dengan pengurus desa. Sebuah kesepakatan disepakati bahwa yang membangun MCK tersebut adalah para warga sendiri. Dan selama proses pembangunan MCK itu ada sebuah penyuluhan yang diberikan leh dokter yang berkompeten. Dengan pemberian intervensi MCK ini kepada pihak desa, harapannya pola pikir dan pemahaman tentang sanitasi yang baik dapat terwujud.
            Hal di atas tadi adalah salah satu contoh tindakan nyata yang dilakukan penulis untuk membuat sebuah perubahan. Tindakan ini apabila dilakukan secara massive mungkin akan memberikan efek yang massive pula kepada Indonesia. Indonesia sebenarnya adalah negara yang kaya, negara yang kuat, negara yang besar. Namun itu hanya menjadi sebuah kicauan mimpi belaka tanpa ada usaha yang nyata dari para penghuninya. Jangan takut untuk membuat sebuah perubahan untuk Indoesia